mendamping pada wujudmu seberkas kasih sayang yang tak tentu arah…
Kasar mu mengundang nafas penasaran pada ku
Sentuhan-sentuhan Roman mu menghanyutkan hawa perasaku masuk ke ruang bisikmu…
Ruang bisik pusaran asmara yang kau punya…
” Semakin jauh,,,Semakin Larut,,,Dan Semakin terdalam ku merasuki lumbung-lumbung aura percintaanmu……”
Aku terus terperosok dalam hingga ku merasa nyaman ku padamu…
Keyakinan yang tak terlampaui,,,kepercayaan yang tak terbeli,,,Kesenangan yang tak ternilai,,,
Kesungguhan yang tak terjual semahal ini…
“Keluarga,Sanak Saudara,Bahkan Rekan Sohib ku membanggakan dirimu……..
Tapi…………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kau putar arah kemudi kebahagiaan ini dengan Tiada pertimbangan hati nuranimu….
Kau hempaskan aku seperti tiada rasaku bernyawa…..
“aku hidup seakan tiada bernyawa,,,,aku bernafas seakan Dalam Maut yg akan mencabut nyawaku….
tapi kau tiada hiraukan itu…
Aku seperti rongsokan sampah-sampah yang berhamburan….
Mengikut arah angin sebagai kemudi,,,
Tertawalah hai gadis yang megah…terbahak banggalah hai gadis super istimewa……
Tapi ingatlah kejadian ini…ingatlah…..Kau pasti kan merasanya nanti.
Tak selamanya roda di atas…Karma itu sangatlah perih,
lebih perih dari yang kau tanamkan benihnya…….
Ya allah,jika aku benar, tunjukkan kebenaran ini padanya…….
jika aku yang bersalah tunjukkan padaku kebenaran itu.
dan aku siap mendapat hukumanmu…..
Didi